[NEWS] 16 November 2016 UP45, Jakarta, EnergiToday-- Sidang Dewan Energi Nasional
(DEN) ke 19 di Kementerian ESDM, Senin (14/11), membahas tiga hal yaitu
perkiraan pencapaian target Energi Baru Terbarukan (EBT), penurunan
harga gas bumi untuk industri dan pencapaian target Program 35.000 mega
watt (MW). Khusus terkait penurunan harga gas untuk industri, DEN
merekomendasikan 9 hal. Rekomendasi DEN terkait harga gas, terbagi dalam tiga bagian yaitu tranparansi, mata rantai distribusi dan harga gas yaitu:
Transparansi
- Membuka struktur biaya semua pelaku usaha industri gas bumi sampai industri pengguna.
- Memberikan insentif fiskal dengan mengurangi entitlement Pemerintah dengan tetap memperhitungkan kewajiban kontraktual KKKS
- Menerapkan PerMen ESDM No. 06 Tahun 2016 dengan menghilangkan trader bertingkat, paling lambat Februari 2018.
- Menyatukan usaha transportasi dan distribusi kepada satu badan usaha (Revisi UU Migas dan PP 36 Tahun 2014).
- Mempercepat revisi Permen ESDM Nomor 19 Tahun 2008 dan Peraturan BPH Migas Nomor 8 Tahun 2013 tentang toll fee (termasuk revisi Perpres No 1 tahun 2006).
- Mendorong penurunan harga gas pada KKKS yang sudah mature dan pay out time.
- Menurunkan biaya operasi sekitar 8% -11% di sisi hilir migas.
- Mengatur pembatasan IRR max 12% dan margin tidak lebih dari 5%.
- Memberikan subsidi kepada industri (prioritas untuk pupuk, petrokimia, baja dan logam lainnya) yang kebutuhan gas dalam struktur biaya di atas 20%.
Anggota DEN Abadi Poernomo mengatakan, dalam penentuan harga gas,
membutuhkan penyelesaian jangka panjang bukan hanya penyelesain jangka
pendek untuk seluruh total bisnis gas, dari hulu ke hilir. Salah satu
industri yang sudah diselesaikan dengan penentuan harga gas adalah
industri petrokimia. Sedangkan industri pupuk dan baja sedang dalam
dalam proses penyelesaian.
DEN juga meminta agar di hilir migas yaitu industri-industri yang
meminta penurunan harga gas, harus bersikap terbuka dan efisien
sehingga harga produk juga dapat lebih murah.
“Harganya (gas) di plan US$ 6 di industri. Harusnya keluar dari industri, produknya bersaing dong.
Nah untuk itu makanya kawan-kawan di hilir harus rela untuk
tranparan. Mereka sudah efisien belum?” tandas Anggota DEN Andang
Bachtiar. [SUMBER]