[NEWS] 22 Desember 2016 UP45. Jakarta, Katadata - Ada beberapa alternatif penanganan limbah di Blok Rokan yang dioperasikan Chevron.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunggu arahan
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait
pengolahan limbah hasil operasional di Blok Rokan, Riau. Rekomendasi
tersebut akan dijadikan tolak ukur bagi standar pengolahan limbah yang
harus dilakukan Chevron Indonesia selaku operator blok tersebut.
Menteri
ESDM Ignasius Jonan mengatakan saat ini Chevron telah mengantongi 2-3
alternatif sebagai upaya penanganan limbah di Blok Rokan dengan variasi
biaya yang berbeda-beda. Informasi ini ia dapatkan saat melakukan
kunjungan lapangan ke Blok Rokan akhir pekan lalu. Hanya saja ia mengaku
tidak ingat jumlah biaya yang diajukan Chevron untuk menangani limbah
di wilayah kerja tersebut.
Namun
Jonan belum bisa menyetujui penanganan limbah yang akan dilakukan
Chevron itu sebelum mendapatkan arahan dari Kementerian KLHK. "Tinggal
nanti gimana rekomendasi yang bisa diterima dari standarnya KLHK, nanti
yang tetapkan KLHK," ujar dia di Jakarta, Senin (19/12).
Jonan mengatakan Chevron tetap akan mendapatkan penggantian biaya operasi migas (cost recovery) dari biaya penanganan limbah di Blok Rokan hingga kontraknya berakhir pada 2021.
Sementara, Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan Chevron tidak bisa memperoleh dana cost recovery
untuk penanganan limbah di Blok Rokan secara penuh. Artinya, pemerintah
akan mengganti dana penanganan limbah Chevron di Blok Rokan secara
bertahap sampai kontrak selesai.
"Jadi arahan DPR waktu itu
pelaksanaannya limbah ini dilaksanakan sampai akhir kontrak, jadi jangan
sekaligus tahun ini dibayar penuh, biaya terlalu gede," ujar dia.
Wilayah Kerja dan Proyeksi Lifting 2017 |
Sementara terkait permintaan perpanjangan kontrak Chevron di Blok
Rokan, Jonan belum mau berkomentar. "Belum, saya ke Chevron cuma visit aja," kata dia.
Seperti diketahui, anggaran cost recovery
Chevron mendapat kritikan dari Komisi VII DPR beberapa bulan lalu.
Dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM pada September
lalu, seorang anggota Komisi VII DPR, Inas Nasrullah, mengatakan
Chevron mengajukan anggaran cost recovery untuk Blok Rokan sebesar US$ 1,3 miliar pada tahun depan.
Dari
jumlah tersebut, 30 persen dananya akan dialokasikan untuk menangani
limbah Chevron. Dana tersebut dipertanyakan oleh Inas sebab dalam
melakukan penanganan limbah seharusnya ada standarnisasi dan formula
perhitungan yang jelas.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi juga belum bisa memastikan anggaran cost recovery untuk pengolahan limbah Chevron itu. Namun ia mengatakan anggaran cost recovery Chevron tahun depan untuk pengelolaan limbah mencapai US$ 319 juta. [SUMBER]